
Degradasi Tutupan Lahan di Taman Hutan Raya Gunung Palasari Sumedang: Tantangan dan Solusi Menuju Pengelolaan Berkelanjutan
Taman Hutan Raya (Tahura) Gunung Palasari, yang terletak di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, memiliki luas keseluruhan sekitar 32 hektar. Kawasan ini memiliki potensi besar untuk mendukung fungsi konservasi, ekologi, dan sosial-ekonomi. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, Tahura Palasari menghadapi tantangan serius akibat kurangnya tutupan lahan yang berdampak pada kualitas ekosistemnya.
Kondisi Tutupan Lahan
Penurunan tutupan lahan di Tahura Palasari disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk tekanan akibat aktivitas manusia, degradasi lahan, dan perubahan tata guna lahan yang tidak terkendali. Hal ini berdampak pada terganggunya fungsi hutan sebagai penyerap karbon, pelindung keanekaragaman hayati, dan penyedia jasa lingkungan.
Dalam upaya rehabilitasi, identifikasi terhadap area yang membutuhkan penanaman telah dilakukan. Terdapat tiga lokasi prioritas yang akan dilakukan penanaman untuk memulihkan tutupan lahan, yaitu:
1. Lokasi pertama: Seluas 2.800 meter persegi.
2. Lokasi kedua: Seluas 17.200 meter persegi.
3. Lokasi ketiga: Seluas 3.640 meter persegi.
Total area yang memerlukan tindakan penanaman adalah 23.640 meter persegi atau sekitar 2,36 hektar.
Dampak Degradasi Lahan
Degradasi tutupan lahan ini tidak hanya mengurangi kapasitas kawasan dalam menyerap karbon, tetapi juga mempengaruhi kestabilan tanah dan siklus hidrologi. Hal ini berpotensi meningkatkan risiko bencana lingkungan, seperti banjir dan tanah longsor, yang dapat mengancam masyarakat sekitar.
Upaya dan Solusi
Untuk mengatasi tantangan ini, beberapa langkah strategis perlu dilakukan, antara lain:
- Rehabilitasi Lahan: Penanaman kembali pohon-pohon endemik yang sesuai dengan karakteristik ekosistem lokal di tiga lokasi prioritas.
- Partisipasi Masyarakat: Melibatkan masyarakat sekitar, khususnya Kelompok Tani Hutan (KTH), dalam program penanaman pohon dan pengelolaan hutan berbasis komunitas.
- Monitoring dan Evaluasi: Mengembangkan sistem pemantauan tutupan lahan berbasis teknologi, seperti GIS, untuk memastikan keberhasilan program rehabilitasi.
- Peningkatan Edukasi: Mengadakan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga tutupan lahan untuk keberlanjutan fungsi ekosistem.
Harapan ke Depan
Dengan adanya komitmen bersama antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat, Tahura Gunung Palasari diharapkan dapat dipulihkan sebagai kawasan konservasi yang berfungsi optimal. Rehabilitasi ini tidak hanya akan meningkatkan tutupan lahan, tetapi juga memperkuat peran Tahura sebagai aset strategis dalam mitigasi perubahan iklim dan pelestarian keanekaragaman hayati. Keberlanjutan kawasan Tahura Palasari tidak hanya menjadi tanggung jawab satu pihak, melainkan membutuhkan kolaborasi dari berbagai elemen masyarakat. Dengan langkah-langkah yang terencana dan sinergi yang kuat, tujuan pengelolaan berkelanjutan dapat terwujud untuk generasi saat ini dan masa depan.
Ditulis oleh: Luthfi (Mahasiswa Universitas Winaya Mukti - Magang di Bidang Kehutanan)
Bidang Kehutanan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Kabupaten Sumedang