Kebakaran Hutan Mengancam Tahura Palasari di Tengah Kemarau Panjang
Sumedang, [17-10-2024] – Tahura Gunung Palasari, salah satu paru-paru hijau utama di Kabupaten Sumedang, kembali menghadapi ancaman kebakaran hutan akibat musim kemarau panjang. Panas yang ekstrem dan keringnya hutan menciptakan kondisi yang sangat rawan terjadinya kebakaran. Ancaman ini tidak hanya merusak ekosistem hutan, tetapi juga mengganggu kehidupan masyarakat sekitar yang terdampak oleh asap tebal dan rusaknya sumber daya alam.
Pemerintah Kabupaten Sumedang melalui Bidang Kehutanan DLHK dan masyarakat telah melakukan berbagai upaya pemadatam kebakaran tersebut. Tidak ada korban jiwa, akan tetapi kerugian kerusakan alam dan hutan di Tahura Gunung Palasari cukup besar. Meskipun pengelola Tahura telah melakukan pencegahan, seperti pembuatan sekat bakar untuk membatasi penyebaran api, tetapi masyarakat sekitar dan pengunjung juga perlu berpartisipasi menjaga keamanan dan kenyamanan kawasan. Patroli rutin juga dilakukan untuk mendeteksi dini titik api, serta kegiatan reboisasi digalakkan guna memulihkan kawasan yang terkena kebakaran. Namun, upaya ini tidak akan maksimal tanpa dukungan penuh dari masyarakat.
Kebakaran hutan adalah masalah serius yang harus kita hadapi bersama. Selain merusak habitat flora dan fauna, kebakaran juga mengakibatkan tanah menjadi tandus dan kehilangan kesuburan. Asap yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan serta menyebar jauh ke pemukiman, memperburuk kualitas udara di sekitar Sumedang. Jika tidak segera ditangani, kebakaran ini bisa menghancurkan hutan kita, yang selama ini menjadi sumber air bersih dan udara segar bagi banyak orang.
Peran serta kita sebagai masyarakat sangat penting dalam menjaga kelestarian hutan Tahura Palasari. Kebakaran hutan sering kali disebabkan oleh aktivitas manusia yang tidak hati-hati, seperti membuang puntung rokok sembarangan atau membuka lahan dengan cara membakar. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk memastikan hal ini tidak terjadi. Masyarakat diimbau untuk lebih peduli dengan lingkungan sekitar, menjaga kebersihan, dan melaporkan segera jika ada tanda-tanda kebakaran.
Tahura Palasari adalah aset alam yang harus kita jaga bersama. Selain sebagai penyeimbang ekosistem, hutan ini juga menyediakan manfaat besar bagi kehidupan manusia, seperti menjaga ketersediaan air bersih dan sebagai habitat satwa liar yang langka. Dengan menjaga hutan ini, kita juga memastikan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.
Mari bersama-sama bergandengan tangan menjaga Tahura Palasari dari ancaman kebakaran hutan. Setiap tindakan kecil yang kita lakukan dapat memberikan dampak besar bagi kelestarian lingkungan kita. Jaga hutan, jaga kehidupan!
Oleh :
Dicky Fahruddin
Krisma Dyah Pitaloka, S.Hut
Bidang Kehutanan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten Sumedang